Tahun
ajaran berganti, memasuki tahun ajaran 2020/2021 pandemi belum juga berakhir, diperlukan. Siswa, guru
dan orang tua mulai terbiasa. Beragam aplikasi digunakan mulai watshaap, google
classroom, quiziz, dan microsoft teams. Semuanya
bertujuan agar pembelajaran lebih efektif, inovatif dan kreatif.
Namun demikian,
pembelajaran masih terasa kurang melibatkan siswa. Setiap harinya interaksi
yang terjadi hanya sebatas komunikasi bagaimana siswa menerima pembelajaran.
Menyimak video, diskusi seadanya melalui chat dan mengerjakan tugas. Tak ada
kerja kelompok, tak bisa kolaboratif antar siswa. Diperlukan langkah lebih nyata, agar siswa
bisa mengembangkan ide- idenya dengan pemikiran dan karya nyata, tak sekedar
mendengarkan penjelasan guru.
Karena
itulah, diperlukan sebuah terobosan pembelajaran bagaimana agar siswa bisa
terlibat langsung dalam pembelajaran. Tidak sekedar pemahaman terhadap suatu
teks atau video pembelajaran, tetapi bagaimana siswa dapat melatih komunikasi
dan literasi serta berinteraksi antara satu siswa dengan siswa lainnya walau
terbatas pada ruang kelas digital. Dan mengasilkan karya nyata dengan menggunakan
teknlogi itu sendiri.
Penggunaan
tekhnologi pada era industri 4.0 saat ini menjadi sebuah kebutuhan primer yang
tak dapat dilepaskan dari aspek kehidupan kita. Begitupun dalam dunia pendidikan.
Dalam pembelajaran, siswa dihadapkan pada penggunaan gawai dan tekhnologi.
Lantas, bagaimana penggunaan gawai dan teknhnologi tersebut dapat digunakan
untuk mendukung proses pembelajaran.
Pertama,
pemilihan materi ajar yang memungkinkan siswa berinteraksi dan berkomunikasi melalui
diskusi. Dalam Kesempatan kali ini ditentukan pembahasan tentang Ekosistem.
Kedua,
dibutuhkan strategi agar siswa dapat membangun kemampuan berkomunikasi.
Menggunakan bahasa yang baik dan saling menghargai pendapat agar nyaman untuk
dapat saling berinteraksi.
Ketiga,
dibutuhkan tekhnologi untuk dapat mengembangkan kemampuan siswa menyampaikan
informasi yang mereka dapatkan melalui aplikasi tertentu Keempat, melakukan
aksi nyata dari apa yang telah direncanakan
Pertama, Agar siswa dan guru dapat berinteraksi dengan lebih baik layaknya seperti di ruang kelas sungguhan, pilihan jatuh pada microsoft teams sebagai LMS dalam kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh di kelas saya. Mengajar siswa dikelas 5 memungkinkan saya mengenalkan teknologi sejak dini.
Setelah
memilih aplikasi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Saya mulai membuat perencanaan pembelajaran dan melaksanakan perencanaan
tersebut. Hal pertama yang saya lakukan adalah membuat anak -anak menyadari
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting dalam pembelajaran. Yang
terpenting bagaimana mereka bisa merasakan pengalaman belajar agar mereka lebih
memahami apa yang sudah mereka pelajari. Dan agar Mereka menyadari pentingnya
berkomunikasi antar teman untuk meningkatkan keterampilan juga pengetahuan.
Kedua,
Setelah siswa menyadari pentingnya pengetahuan, ketrampilan menggunakan
teknologi juga literasi dan kolaborasi antar teman mulailah saya membuat
strategi dengan membuat kelompok – kelompok kecil. Siswa dibagi dalam 6
kelompok dengan masing-masing terdiri dari 5-6 siswa. Karena tidak semua anak
memiliki laptop maka pemilihan kelompok menjadi prioritas dimana setiap
kelompok minimal terwakili oleh satu anak yang memiliki laptop. Tentu
sebelumnya sebagai guru saya mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan orang
tua siswa.
Setiap kelompok diberikan waktu untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang materi ajar. Tidak hanya itu sisawa juga diminta mengamati kondisi langsung yang terdapat di sekitar rumah mereka. Selanjutnya setiap kelompok diberikan kesempatan untuk dapat berkomunikasi secara virtual melalui aplikasi teams yang sudah mereka miliki. Namun demikian ada juga kelompok yang menggunakan watshaap karena ada kendala dalam akun yang dimilikinya.
Kemudian
hasil diskusi dan informasi yang mereka dapatkan haruslah mereka sampaikan
melalui aplikasi SWAY dalam bentuk slide-slide. Sebelumnya, saya banyak menggunakan
SWAY ini baik dalam bentuk link atau sebagai video pembelajaran. Sehingga siswa
– siswa sudah familiar dalam menggunakan link sway yang dibagikan Dan setiap anak dalam akun
microsoftnya sudah memiliki aplikasi ini. Namun karena belum dikembangkan maka
tidak semua anak dapat mengoperasikannya secara langsung dari aplikasinya. Karena
itu diperlukan waktu khusus dan pembimbingan lebih lanjut bagi bagi kelompok
yang belum dapat membuat SWAY. Tetapi, inilah keuntungan anak-anak era zilenial
dimana mereka cukup diberi arahan dan dengan cepat mereka dengan mudah
memahaminya.
Karena
itulah kolaborasi menjadi hal yang sangat penting dalam proyek ini, dimana
dalam diskusi kelompok ditentukan siapa anak yang dapat menyampaikan informasi
hasil diskusi mereka dalam SWAY, dan siapa nanti yg akan mempresentasikannya.
Langkah terakhir sesuai dengan waktu yang telah ditentukan maka, Setiap kelompok mulai berbagi informasi dengan melakukan presentasi melalui kelas virtual. Setiap kelompok menampilkan hasil SWAY yang sudah mereka buat secara langsung dan kelompok lainnya memberikan tanggapan serta sayapun memberikan feedback terhadap hasil kerja kelompok yang mereka presentasikan. Dengan demikian setiap kelompok dapat melengkapi hasil diskusi dari kelompoknya masing – masing.
Uniknya,
mereka dapat menampilkan hasil SWAY dengan berbagai format. Dan saya juga
mendapatkan siswa tergali potensinya dengan melakukan presentasi. Masih
sederhana namun buat saya ini pencapaian yang luar biasa, dimana siswa dapat
saling berkomunikasi dan kolaborasi.
Pelajaran
Melalui proses pembelajaran ini, memberikan kesempatan terhadap siswa melatih keterampilan menggunakan tekhnologi. Disisi lain diskusi yang mereka lakukan dalam kelompoknya masing – masing melatih komunikasi yang baik dengan bahasa yang baik juga saling memahami antar teman dalam satu kelompoknya. Hal ini bagian dari melatihan kemampuan sosial berinteraksi dengan orang lain. Juga critikal thingking ketika mereka saling memberikan tanggapan dalam forum presentasi. Dan yang utama adalah kolaborasi, mulai dari mencari informasi, mengumpulkan gambar, membuat presentasi dengan SWAY, dan melakukan aksi dalam presentasi.
Selain
kolaborasi antar siswa dan guru yang tak kalah penting adalah kolaborasi dengan
orang tua siswa, karena bagaimanapun laptop yang mereka gunakan adalah milik
orang tua sehingga diperlukan kerjasama dan pengertian dari orang tua untuk
dapat meminjamkan laptopnya sementara proyek ini berlangsung.
Sehingga kesimpulannya, tekhnologi dapat kita gunakan untuk mendukung proses pembelajaran, mengembangkan kemampuan dan keterampilan, melatih komunikasi, kolaborasi dan menumbuhkan kreatifitas siswa.
Akhirnya sebagai guru, berharap dengan pengalaman belajar
dalam proyek ini siswa dapat mengeksplor
keterampilan dan pengetahuannya sehingga pembelajaran benar- benar dirasakan
manfaatnya tidak hanya saat ini tetapi untuk masa depan mereka .
Berikut adalah hasil pencapaian kolaborasi siswa dengan SWAY
dari masing – masing kelpmpok di Kelas 5 B MI Assaadiyah
Attahiriyah Ciracas Jakarta Timur.
Kelompok
1 ✅ https://sway.office.com/zVUPkUz2FYwHnNUm?ref=Link
Kelompok
2 ✅https://sway.office.com/wAV8iJdyLXMsZI8Z
Kelompok 3✅https://sway.office.com/xeg0ocqt0E1AamWU?ref=Link
Kelompok 4✅https://sway.office.com/Ww8yJF8iEbdAr4eD?ref=Link&loc=mysways
Kelompok 5✅https://sway.office.com/4tiHqzfQyXe1Xoop?ref=Link
Kelompok 6✅https://sway.office.com/PtBohTnxxWDEC0bg?ref=Link











0 Post a Comment:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda