IKATAN GURU INDONESIA

WORKSHOP SAGUSABLOG LANJUTAN- 41

IGI DKI JAKARTA

Kunjungan Pendidikan ke SKIL Malaysia.

MI ASSAADIYAH ATTAHIRIYAH GOES TO JOGJA

RAPAT KERJA DAN RIHLAH TAHUNAN.

Coronavirus Disease (COVID-19)

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan

<< SELAMAT DATANG DI BLOG INI >> << SELAMAT DATANG DI BLOG INI >>

Kolaborasi dalam Kelas Digital dengan SWAY

Sejak pandemi melanda, ruang kelas dikunci dan tak lagi dibolehkan, berganti menjadi kelas-kelas virtual. Beragam cara dan metode digunakan para guru termasuk saya agar pembelajaran tetap berjalan dengan menyenangkan dan juga bermakna bagi siswa.

Tahun ajaran berganti, memasuki tahun ajaran 2020/2021 pandemi  belum juga berakhir, diperlukan. Siswa, guru dan orang tua mulai terbiasa. Beragam aplikasi digunakan mulai watshaap, google classroom, quiziz, dan microsoft teams.  Semuanya bertujuan agar pembelajaran lebih efektif, inovatif dan kreatif.

Namun demikian, pembelajaran masih terasa kurang melibatkan siswa. Setiap harinya interaksi yang terjadi hanya sebatas komunikasi bagaimana siswa menerima pembelajaran. Menyimak video, diskusi seadanya melalui chat dan mengerjakan tugas. Tak ada kerja kelompok, tak bisa kolaboratif antar siswa.  Diperlukan langkah lebih nyata, agar siswa bisa mengembangkan ide- idenya dengan pemikiran dan karya nyata, tak sekedar mendengarkan penjelasan guru.

Karena itulah, diperlukan sebuah terobosan pembelajaran bagaimana agar siswa bisa terlibat langsung dalam pembelajaran. Tidak sekedar pemahaman terhadap suatu teks atau video pembelajaran, tetapi bagaimana siswa dapat melatih komunikasi dan literasi serta berinteraksi antara satu siswa dengan siswa lainnya walau terbatas pada ruang kelas digital. Dan mengasilkan karya nyata dengan menggunakan teknlogi itu sendiri.

Penggunaan tekhnologi pada era industri 4.0 saat ini menjadi sebuah kebutuhan primer yang tak dapat dilepaskan dari aspek kehidupan kita. Begitupun dalam dunia pendidikan. Dalam pembelajaran, siswa dihadapkan pada penggunaan gawai dan tekhnologi. Lantas, bagaimana penggunaan gawai dan teknhnologi tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran.

Berbagi Takjil, Mengasah Kepedulian Sosial dan Meraih Pahala Berlipat

                 

Ramadan adalah bulan istimewa. Bulan yang penuh rahmat dan keberkahan, Bulan yang memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan – bulan lainnya, dimana  nilai ibadah menjadi berlipat ganda dibanding 11 bulan lainnya. Allah Swt menyediakan berbagai keutamaan ini kepada orang-orang yang memperbanyak ibadah di bulan Ramadan.

 

Momentum bulan suci Ramadan 1442 H dimaksimalkan oleh MI Assaadiyah Attahiriyah untuk mendidik para siswa untuk mengasah kepedulian sosial terhadap sesama serta menanamkan besarnya pahala bersedekah. "Sedekah paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan." (HR At-Turmudzi dari Anas).

 

Jumat sore, 23 April 2021, siswa – siswa kelas 5B MI Assaadiyah Attahiriyah secara serempak melakukan kegiatan sedekah jumat dengan memberikan makanan takjil untuk berbuka. Karena masih dalam kondisi pandemi, kegiatan ini tidak dilakukan di sekolah, namun kegiatan ini dilakukan secara mandiri oleh siswa di bimbing oleh ayah dan ibu di lingkungan rumah masing – masing. Dan tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan tetap memakai masker. (namun, sebagian masih ada yang abai 🙏)

Kegiatan dilakukan mulai pukul 16.30 – hingga menjelang Azan magrib berkumandang.  Ada yang langsung mendatangi rumah tetangga untuk memberikan takjil, ada juga yang memberikan kepada anak – anak, orang tua atau pengguna jalan yang melewati depan rumah mereka. Makanan yang dibagikan pun beragam, mulai dari camilan, buah, minuman sampai nasi dan lauk pauknya. Ada juga yang memberikan sembako😇                                   

                                                                                                   

“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kepedulian sosial dan melatih siswa agar tidak malu untuk berbagi terhadap sesama. Kegiatan ini diharapkan bisa memupuk rasa persaudaraan, rasa kasih sayang diantara sesama dan yang utama adalah mengharapkan keberkahan dari Allah Swt,”

Orang  tua siswa pun menanggapi kegiatan ini dengan positif. Bahkan ikut mendukung dan terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Menurut Mama Rashif, “kegiatan takjil seperti ini sangat membantu untuk melatih serta memupuk jiwa kepedulian anak terhadap sesama.”ujarnya.. “Terbukti saat dapat tugas dari bu guru, anak saya sangat bersemangat sekali,.langsung minta bikinin takjil yg mau dibagi ke tetangga, “katanya menegaskan.

Senada dengan Mama Rashif, ayah Naisya berpendapat, “kegiatan ini dapat melatih anak untuk saling berbagi dan menimbulkan rasa sosial dalam.diri, “tuturnya. 

Sementara itu mama Zahirah berkomentar, “Kegiatan takjil ini bagus  untuk melatih anak berbagi diiringi dengan niat yang ikhlas.”

                  

            Depok, 24 April 2021